Makanan Khas Lebaran, Inilah Jumlah Kalori Ketupat

Ketupat menjadi salah satu makanan yang wajib ada di hari lebaran. Ketupat biasanya disantap dengan opor ayam dan sayuran kuah santan lainnya. Namun, berapa jumlah kalori ketupat dan apakah ketupat lebih sehat daripada nasi?

Ketupat memang tidak bisa dipisahkan dengan hari raya lebaran. Makanan pengganti nasi ini biasanya disantap dengan berbagai lauk pendamping, seperti opor ayam dan berbagai sayuran. Kombinasi makanan itu menciptakan cita rasa yang nikmat dan sulit untuk ditolak. Oleh sebab itu hidangan ketupat menjadi santapan favorit sebagian besar orang.

Kandungan dalam Kalori Ketupat

Ternyata ketupat memiliki kandungan gizi yang lebih rendah daripada nasi. Kandungan kalori dalam setiap 100 gram ketupat adalah sebanyak 114, sedangkan kandungan lain dalam ketupat adalah 2,7 gram protein, 31,5 gram karbohidrat dan 0,28 gram lemak.

Namun, ketupat biasanya dipadukan dengan berbagai lauk dan sayur lain sehingga membuat hidangan ketupat memiliki kandungan kalori yang tinggi. Umumnya kuah ketupat sayur mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. 

Kandungan kalori dalam setiap satu buah ketupat (103 gram) adalah sebanyak 160 kilo kalori (kkal). Selain itu, ketupat juga mengandung 2,42 gram lemak, 3,2 gram protein dan 30, 36 gram karbohidrat.

Setelah mengetahui kandungan kalori ketupat, kemudian bandingkan dengan kalori dalam nasi. Dalam satu mangkuk nasi terkandung sekitar 136 kalori dan dalam satu pirin nasi terdapat kandungan kalori sebanyak 272 kalori.

Kalori Ketupat Lebih Tinggi dari Nasi?

Sebelumnya sudah disebutkan bahwa dalam 100 gram ketupat mengandung energi 160 kilo kalori (kkal), 2,42 gram lemak, 3,2 gram protein dan 30, 36 gram karbohidrat. Sementara dalam setiap 100 gram nasi mengandung 175 kkal, 4 gram protein dan 4 gram karbohidrat.

Jadi, ternyata kandungan kalori ketupat lebih rendah daripada kandungan kalori dalam nasi. Namun, tinggi rendahnya kalori juga dipengaruhi oleh lauk dan sayuran yang menyertainya.

Cara Sehat Konsumsi Ketupat

Walaupun kandungan kalori ketupat lebih rendah daripada kalori dalam nasi, mengonsumsi ketupat secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan dalam tubuh. Apalagi jika mengonsumsi ketupat dengan berbagai lauk yang tinggi kalori dan godaan makanan pada hari raya yang sulit untuk ditolak seperti opor ayam dan rendang daging sapi.

Mengonsumsi ketupat dengan berbagai makanan tinggi kalori membuat kandungan kalori dalam ketupat menjadi lebih tinggi. Padahal, mengonsumsi makanan dengan kandungan kalori tinggi dapat memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke hingga kanker.

Oleh karena itu, ketahui tips mengonsumsi ketupat dengan sehat berikut ini.

  • Banyak minum air putih

Air putih memiliki banyak manfaat utnuk tubuh, salah satunya adalah memperbaiki cairan tubuh. Selain itu, mengonsumsi air putih juga dapat membuatmu kenyang sehigga hasrat untuk makan saat lebaran dapat dikurangi.

  • Kurangi makanan bersantan

Ketupat paling cocok dipadukan dengan makanan bersantan seperti opor ayam. Namun, mengonsumsi makanan bersantan yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Jadi, pastikan mengonsumsi ketupat dan makanan bersantan dengan porsi yang tidak berlebihan.

  • Perbanyak konsumsi sayur dan buah

Padukan ketupat dengan berbagai sayuran supaya tetap sehat dan aman dikonsumsi. Jenis sayuran hijau berguna melancarkan saluran pencernaan. Selain itu, kamu juga dapat mengonsumsi sebelum makanan berat. Buah yang kaya serat berguna untuk kesehatan tubuh.

Itulah informasi mengenai kalori ketupat dan beberapa informasi lainnya. hindari mengkonsumsi ketupat dengan lauk lain yang tinggi kalori secara berlebihan supaya tubuh tetap sehat.

Mamografi: Pengertian dan Prosedurnya

Ladies, pernahkan kamu mendengar istilah mamografi? Mamografi adalah sebuah prosedur tes yang khusus dilakukan untuk melihat gambar jaringan payudara atau kelenjar susu. Tes ini berbasis pada penggunaan teknologi sinar X.

Umumnya tujuan dilakukan tes mamografi adalah untuk mendeteksi jaringan tumor serta penyakit kanker payudara.

Yuk terus simak pembahasan dalam artikel ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai pemeriksaan mamografi, indikasi, serta prosedur pelaksanaannya.

Apa Itu Tes Mamografi?

Tes mamografi adalah adalah sebuah pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengambil gambar jaringan payudara atau kelenjar susu dengan menggunakan teknologi foto berbasis sinar X. Prosedur mamografi bisa dibilang mirip seperti rontgen dan dilakukan khusus untuk payudara.

Mamografi screening atau pemeriksaan mamografi ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat atau mendeteksi adanya pertumbuhan atau kondisi abnormal pada jaringan payudara. misalnya untuk mendeteksi jaringan tumor jinak atau sel kanker payudara.

Melakukan deteksi dini pada penyakit seperti tumor dan kanker pada payudara tentunya sangat berguna dalam proses perawatan dan penanganannya.

Namun demikian, mamografi tidaklah berfungsi untuk menyembuhkan penyakit tersebut. Mamografi hanya dilakukan untuk mendeteksi jaringan sel penyakit atau keabnormalan pada payudara.

Kapan Harus Melakukan Tes Mamografi?

Indikasi mamografi diperlukan jika memang seseorang telah memiliki gejala suatu penyakit tertentu dan dokter telah melakukan diagnosa dini.

Misalnya seseorang telah melakukan teknik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dan pemeriksaan payudara klinis dokter (SADANIS), dan ditemukan adanya benjolan sera gejala-gejala lain yang menyertai. Dengan demikian, maka langkah selanjutnya yang akan disarankan oleg dokter adalah melakukan screening mamografi untuk melihat gambar payudaranya.

Prosedur Pemeriksaan Mamografi

Proses mamografi atau prosedur melakukan tes mamografi memiliki beberapa tahapan. Beberapa prosedur dalam melakukan tes mamografi adalah sebagai berikut:

1. Persiapan sebelum tes mamografi

Pada saat proses persiapan sebelum melakukan tes mamografi, pasien harus sudah melakukan tes dan memang memiliki indikasi adanya penyakit atau kelainan pada payudaranya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menjalani tes adalah pasien harus menghindari minuman atau makanan berkafein seperti teh, kopi, coklat, dan soda setidaknya 5-7 hari sebelum tes.

Saat akan tes pasien dilarang menggunakan deodoran, krim, losion, hingga parfum di area yang akan diperiksa. Hal ini dikarenakan bahan-bahan tersebut dapat menghalangi dan membuat hasil mengganggu gambar mamografi.

Pasien juga dilarang menggunakan perhiasan atau aksesoris apapun, terutama yang digunakan di area leher. Pasien juga akan diminta memakai pakaian dua potong yang terdiri dari atasan dan bawahan.

2. Proses tes mamografi

Tes mamografi biasanya memakan waktu sekitar 30 menit. Tes ini juga bisa dilakukan dengan cara duduk atau berdiri, tergantung pada jenis alat yang digunakan di rumah sakit atau klinik tempat tes.

Langkah-langkah tes mamografi yakni:

  • Pasien melepaskan bra dan berganti mengenakan pakaian khusus yang disediakan.
  • Pasien lalu duduk atau berdiri di alat mammogram, kemudian dokter akan meletakkan payudara pasien di antara dua pelat dan kemudian alat tersebut akan menekan payudara untuk memindai gambarnya.
  • Pemindaian akan dilakukan dari berbagai sisi dan sudut. Selama pemindaian, pasien akan diminta untuk menahan napas selama beberapa detik setiap kali gambar diambil.
  • Jika pasien mengeluh kesakitan, sesak, atau terengah karena tekanan mesin, maka kekuatan tekanannya akan disesuaikan.

3. Setelah tes mamografi

Setelah tes selesai, hasil yang akan keluar dan diterima pasien adalah berupa foto rontgen payudara. Hasil ini dapat menunjukkan jika ada kelainan atau keabnormalan pada payudara, seperti misalnya:

  • Jaringan tumor dan atau kanker
  • Penumpukan kalsium atau cairan yang disebabkan oleh peradangan
  • Jaringan payudara yang terlihat keras dan padat yang tidak normal
  • Jaringan berisi cairan (kista)

Efek Samping Mamografi

Teknik pemeriksaan mamografi memang bisa berfungsi untuk mendeteksi adanya ketidaknormalan pada jaringan payudara dan kelenjar susu. Namun ada kalanya tes ini juga memiliki efek samping seperti:

  • Alat ini tidak bisa mendeteksi semua jenis kanker. Hal ini bisa terjadi jika ukuran jaringan atau sel kanker terlalu kecil atau posisinya yang “tersembunyi” sehingga tidak terdeteksi oleh pemindaian alat mamografi
  • Pemeriksaan pada payudara perempuan yang masih muda cenderung memiliki potensi error atau memberi hasil yang kurang akurat karena payudara perempuan muda cenderung lebih padat.

Mamografi adalah sebuah prosedur pemeriksaan yang sangat berguna untuk melihat gambar payudara secara lebih untuk dan berguna untuk mendeteksi kondisi tidak normal. Nammun demikian hasilnya pun juga masih memiliki potensi error sebagai efek samping.